6 Adat Istiadat Suku Toraja yang Mendunia

Adat istiadat suku Toraja adalah bagian dari informasi pendidikan budaya yang harus menjadi salah satu pelajaran penting bagi generasi muda. Tujuannya supaya mereka semakin cinta pada kebudayaan sekaligus untuk memantik motivasi agar mereka bersedia ikut melestarikannya. Karena tanpa sumbangsih para pemuda, adat istiadat suku Toraja bisa hilang tertelan jaman. 

Adat Toraja bisa kita lestarikan jika jenisnya kita ketahui dan sudah kita kenal oleh masyarakat. Makanya, pada artikel kabar pendidikan dan kebudayaan kali ini akan kami jelaskan macam-macam adat istiadat yang orang Toraja miliki.

Adat Istiadat Suku Toraja

1. Adat Istiadat Suku Toraja: Rambu Solo’

Informasi pendidikan kebudayaan terkait adat istiadat suku Toraja yang pertama ialah seputar tradisi Rambu Solo’. Sebuah tradisi yang berupa ritual pemakaman khas masyarakat Suku Toraja. Menurut informasi dari https://academia.co.id/, tradisi ini mereka lakukan semata mengantar arwah ke akhirat untuk terakhir kalinya. 

Dalam tradisi Rambu Solo’ tidak hanya doa tetapi juga ada kegiatan lain. Salah satunya ialah ada pertunjukan seni, penyembelihan lembu hingga kompetisi adu kerbau. Jika semua ritual tersebut sudah selesai, maka baru jenazah mereka hantar ke pemakaman. 

2. Adat Istiadat Suku Toraja: Tinggoro Tedong

Tinggoro Tedong merupakan salah satu upacara kematian yang cukup populer di Tanah Toraja. Dalam adat isitiadat suku Toraja ini ada perilaku yang sedikit ironis yaitu penyembelihan seekor kerbau dengan sekali tebas. Sekalipun demikian tradisi masih tetap eksis bahkan menjadi kebiasaan pokok ketika ada keluarga yang meninggal. 

Informasinya, kerbau yang sembelihan tersebut akan menjadi kendaraan arwah menuju akhirat. Makanya pada setiap upacara kematian, ritual ini tetap ada. Uniknya tradisi berhasil menarik minat tidak hanya orang Indonesia saja tetapi juga turis mancanegara yang kebetulan sedang berwisata ke Tanah Toraja. 

3. Silaga Tedong

Silaga Tedong merupakan adat istiadat suku Toraja yang harus masyarakat tahu sebagai informasi pendidikan kebudayaan tradisional. Dalam ritual ini ada kompetisi adu kerbau yang pesertanya datang dari masyarakat setempat.

Dasar filosofisnya ialah untuk memberikan hiburan kepada keluarga yang sedang berduka karena ada salah satu keluarganya meninggal. 

Biasanya tradisi yang hits ini berlangsung di areal persawahan berlumpur. Seorang anak akan menjadi joki atas sebuah kerbau. Sedangk an kerbau yang tiba di garis finish pertama kali menjadi pemenang. Oleh karena ini adalah kompetisi, tentu tidak semua kerbau bisa jadi peserta tetapi yang memang memiliki tubuh kokoh. 

4. Adat Istiadat Suku Toraja: Sisemba’

Orang Toraja jugamemiliki sebuah adat yang sangat unik namanya Tradisi Sisemba’. Biasanya yang melakukan permainan adu kaki ini adalah anak-anak dan remaja. Tetapi untuk konteks kekinian, ternyata orang dewasa juga mulai melakukan tradisi ini. 

Di dalam permainan Sisemba’ dua kubu akan saling menendang satu sama lain. Jumlah peserta hanya empat orang, dua orang dari kubu satu dan dua orang menjadi kubu lawan. Setelah keempatnya ada di lapangan dan telah berhadapan maka tinggal menunggu wasit memberi tanda permainan dimulai. 

Biasanya peserta Sisemba’ diambil dari semua desa. Yang mana peserta mewakili desanya sendiri melawan kubu dari desa yang lain. Ini yang membuat tradisi begitu menarik minat masyarakat. Bahkan penontonnya bisa mencapai ribuan orang. 

5. Ma’ Nene’

Informasi pendidikan terkait adat istiadat suku Toraja yang kelima ialah uraian tentang Ma’ Nene’. Sebuah kebiasaan yang sangat populer karena tak lazim serta mengandung unsur mistis tertentu. Jika memiliki rasa takut terhadap jenazah, maka jangan sekali-kali melihatnya. 

Ritual Ma’ Nene’ adalah aktivitas mengganti pakaian jenazah yang telah lama meninggal. Biasanya yang mereka rias adalah jazad keluarga yang sudah meninggal selama 3 tahun. Ini berlangsung terus menerus sejak tiga tahun pertama dan tiga tahun selanjutnya. 

Baca juga: Kenapa Followers Instagram Berkurang Sendiri?

Tradisi Ma’ Nene’ merupakan tradisi yang begitu hits hingga ke seantero Indonesia. Bahkan kabarnya acara yang berlangsung setiap bulan Agustus pasca panen tersebut juga diminati turis asing. Makanya jika sudah tiba waktu acara, para bule tersebut banyak yang menontonnya. 

6. Tari Pa’ Gellu

Tari Pa’ Gellu adalah adat istiadat yang sudah terjaga sejak ratusan tahun. Menurut kabarnya, tarian ini mereka selanggarakan untuk menyambut para prajurit kerajaan Toraja yang baru pulang dari kancah peperangan. Sedangkan saat ini mereka melakukan tarian ini untuk acara pesta panen maupun pesta perkawainan. 

Biasanya anak perempuanlah yang melakukantari ini. Karena ini merupakan tari adat yang bersifat gembira maka gerakan penari lebih energik dan musik gendang yang menghentak. Nah, bagi kalangan pemuda harus menjaga adat ini tetap lestari dengan ikut berlatih demi melestarikan adat ini. 

Itulah informasi pendidikan kebudayaan terkait adat istiadat suku Toraja. Semoga artikel yang singkat dan sederhana ini bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk Anda. Jadi tunggu apalagi silakan akses https://academia.co.id/ untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih lengkap.