6 Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil di Pekerjaan Konstruksi

6 Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil di Pekerjaan Konstruksi

Apa saja contoh kasus penggunaan geotekstil pada proyek konstruksi?, Ulasan kami kali ini akan memberikan beberapa contoh penggunaan material geotekstil ini pada pekerjaan konstruksi.

Bicara tentang penggunaan Geotekstil pada pekerjaan konstruksi, material konstruksi ini memang sangat sering digunakan pada berbagai pekerjaan konstruksi. Sifat mekanik dari Geotekstil ini menjadi salah satu alasan mengapa material ini sangat diperlukan dalam pekerjaan konstruksi. 

Sejumlah uji lab membuktikan bahwa material Geotextile ini memiliki kuat tarik dan ketahanan yang sangat baik.

Contoh Kasus Penggunaan Geotekstil Di Pekerjaan Konstruksi

source: arparts.id

Untuk contoh kasus penggunaan geotekstil sesuai dengan klasifikasi geotekstil ini pada pekerjaan konstruksi. Umumnya, terdapat sejumlah pekerjaan konstruksi yang memerlukan material yang satu ini. Adapun beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Penggunaan Geotekstil Pada Pekerjaan Konstruksi Jalan

Salah satu contoh kasus penggunaan geotekstil pada pekerjaan konstruksi dapat dilihat pada pekerjaan perkerasan jalan. Pada pekerjaan perkerasan jalan, Geotekstil umumnya digunakan sebagai pemisah. 

Geotekstil berfungsi mencegah terjadinya percampuran antara tanah dasar dengan lapisan atau sistem perkerasan di atasnya. Hal ini bertujuan agar lapisan pondasi mendapatkan kapasitas daya dukung (CBR) untuk memikul dan menyebarkan beban lalu lintas di atasnya.

Selain itu, Geotekstil juga sering ditemukan digunakan sebagai pembungkus tanah pada pekerjaan perkerasan jalan. Dalam hal ini, geotekstil berfungsi sebagai separator yang moisture barrier yang menjaga kelembaban tanah, agar kekuatan tanah dasar menjadi lebih optimal.

Dalam penerapannya, material tanah dasar yang telah dipadatkan akan dimasukkan ke dalam geotekstil dan selanjutnya akan disemprot dengan emulsi aspal. Cara perbaikan tanah dengan geotekstil ini biasanya untuk dapat mengatasi masalah kesulitan mendapatkan material granular dan sejumlah masalah geoteknik lainnya.

Baca juga: Mengenal Sablon Sublim: Kelebihan dan Kekurangannya

Penggunaan Geotekstil Pada Pekerjaan Reklamasi

Geotekstil juga ternyata juga dapat sering digunakan pada proyek reklamasi. Pada penerapannya di pekerjaan reklamasi, Geotekstil berfungsi sebagai separator (pemisah) yang mencegah bercampurnya material dengan lumpur atau tanah dasar.

Tujuan penggunaan geotekstil pada pekerjaan reklamasi ini ditujukan untuk membuat proses penimbunan menjadi lebih efisien dan juga hemat.

Penggunaan Geotekstil Pada Pekerjaan Pantai

Aplikasi perkuatan Geotekstil juga pada pekerjaan pantai. Dalam penerapannya, Geotekstil difungsikan sebagai penahan erosi, sehingga pasir tidak terbawa arus laut (ombak). Geotekstil ini nantinya akan dikombinasikan dengan tetrapod atau batu.

Pada aplikasinya di pekerjaan pantai ini, sifat geotekstil yang digunakan sendiri adalah sifat separator dan juga filter nya.

Penggunaan Geotekstil Pada Pekerjaan Rel Kereta Api

Penurunan tidak seragam atau penetrasi dari batuan ballast ke tanah dasar merupakan salah satu faktor yang mengurangi umur atau masa layan rel kereta api. Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan geotekstil adalah salah satu yang diperlukan.

Berdasarkan informasi dari halaman geosintetik Indonesia, disebutkan penggunaan Geotekstil pada pekerjaan rel kereta api memiliki beberapa fungsi tersendiri. Adapun beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memisahkan antara tanah dasar dengan sub-ballast atau bagian sub-ballast dengan ballast. Sehingga efek pumping yang menyebabkan butiran halus tanah naik dapat diantisipasi.
  • Memperkuat tanah dasar
  • Mereduksi tegangan dengan menyebarkan beban ke area yang lebih luas.
  • Mereduksi tegangan di tanah dan menjaga agar tanah tidak mengalami retak akibat kekuatan tarik.
  • Berperan sebagai lapisan filtrasi

Penggunaan Geotekstil Pada Pekerjaan Drainase Bawah Tanah

Dalam pekerjaan konstruksi, Geotekstil tidak hanya memiliki fungsi separator. Material ini ternyata juga memiliki fungsi filter. Fungsi filter ini sendiri terkait dengan kemampuan dari Geotekstil untuk meloloskan air atau yang dikenal juga dengan istilah permeabilitas. Fungsi filter dari Geotekstil ini biasanya dimanfaatkan untuk pekerjaan drainase bawah tanah. 

Tersumbatnya sistem drainase oleh butiran halus tanah adalah salah satu masalah yang sering ditemukan pada drainase bawah tanah. Dalam hal ini, fungsi filter dari geotekstil dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah ini, dimana Geotekstil akan berfungsi sebagai media yang pengaliran air.

Pada penerapannya, Geotekstil akan ditempatkan diantara agregat drainase dan tanah yang nantinya akan di drain, sehingga dapat mencegah penyumbatan. Fungsi Geotekstil di sini sendiri bukan hanya sebagai filter namun juga sebagai separator yang menahan butiran tanah halus.

Pemeliharaan Beton Menggunakan Geotekstil

Contoh kasus penggunaan geotekstil pada pekerjaan konstruksi yang terakhir dapat anda temukan pada proyek pemeliharaan beton. Pada aplikasinya, penggunaan Geotekstil ini sebenarnya menggantikan fungsi dari karung goni yang dipergunakan untuk menutupi beton.

Pada bagian ini, penggunaan geotekstil dapat dilakukan setelah proses pengecoran (curing). Proses curing ini akan mencegah beton kehilangan air pada saat proses pengerasan. Penggunaan geotekstil ini sendiri cukup sering dilakukan di Indonesia dan ditujukan agar mutu dari beton yang dirancang tercapai/memenuhi.

Sekian sedikit ulasan kami mengenai contoh kasus penggunaan geotekstil. Semoga informasi dari kami ini dapat memperluas wawasan anda tentang aplikasi dan penggunaan produk geosintetik yang satu dalam proyek konstruksi. Terima kasih.