Perbedaan Antara Forex dan Saham

Forex dan Saham

Mengetahui perbedaan dan resiko forex dan saham sangat penting bagi siapa saja yang ingin memasuki dunia trading. Meskipun keduanya serupa, ada beberapa perbedaan. Dengan mengidentifikasi keduanya, peluang untuk mencari peluang menang bisa lebih baik.

Baik saham maupun forex memang merupakan aset yang bisa memberikan keuntungan jika investasi atau trading dilakukan dengan benar. Hanya memilih forex atau saham secara sembarangan dapat mengakibatkan kerugian atau kerugian dalam jumlah yang besar.

Perbedaan dan Resiko Forex dan Saham

Forex dan saham adalah dua dari sekian banyak produk investasi yang tersedia di masyarakat. Pada prinsipnya, kedua produk dapat digunakan. Yang dimaksud di sini adalah trading, yaitu jual beli Forex dan saham dalam jangka waktu yang relatif singkat. Harapannya bisa mendapat untung dari selisih harga jual.

Meski sekilas terlihat sama, ada sejumlah perbedaan dan resiko antara forex dan saham. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya satu per satu:

1. Produk yang Diperdagangkan

Produk yang diperdagangkan dalam perdagangan saham adalah sekuritas dari kepemilikan ekuitas perusahaan. Namun dalam perdagangan valas, produk yang diperjualbelikan berbeda yaitu harga harga mata uang antara satu negara dengan negara lainnya.

Saat trading forex, Anda bisa melihat perbandingan harga mata uang dengan mata uang lainnya. Hal ini berbeda dengan perdagangan saham, dimana nilai saham perusahaan tidak dibandingkan dengan produk saham lainnya.

2. Jumlah Produk

Dalam perdagangan saham, ada lebih dari 10.000 saham yang tersebar di seluruh dunia. Saat trading forex, jumlahnya tidak terlalu tinggi. Perdagangan valas melibatkan membandingkan mata uang terhadap mata uang negara lain. Misalnya, nilai tukar euro terhadap dolar umumnya dikenal sebagai pasangan EUR/USD.

Pasangan mata uang utama, atau pasangan utama, dianggap yang terkuat dan paling banyak diperdagangkan. Pasangan termasuk EUR/USD, GBP/USD, USD/CHF, USD/JPY. Sekarang ada 3 pasangan mata uang lainnya, juga dikenal sebagai pasangan komoditas. Pergerakan itu sendiri cenderung berkorelasi positif dengan Komoditas 1.

Pembatasan produk dalam perdagangan forex bisa positif dan negatif. Positifnya adalah pedagang tidak terlalu bingung harus mencari pasangan mata uang untuk mencari keuntungan. Namun di sisi lain, pilihan trader tentu saja terbatas jika ingin bereksperimen dengan berbagai variasi produk investasi.

3. Faktor Resiko Tentang Analisis Teknikal

Saat melakukan trading saham, trader harus mampu menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perubahan harga di pasar, bahkan yang terkecil sekalipun. Dalam analisis teknikal saham, langkah-langkahnya dimulai dengan potongan kecil data seperti laporan alamat perusahaan, sektor mana yang terkait, dan kemudian menganalisis kondisi ekonomi negara.

Namun, dalam trading forex, trader tidak sama dengan menganalisis data yang terkait dengan perusahaan. Pasalnya, perdagangan berkaitan langsung dengan mata uang dan yang perlu dianalisa adalah kondisi satu negara dengan negara lainnya.

4. Fluktuasi Pasar

Volatilitas pasar adalah salah satu perbedaan utama antara kedua jenis aset ini. Memang, resiko fluktuasi di pasar forex dan saham berbeda. Pasar forex cenderung lebih fluktuatif daripada saham karena dipengaruhi oleh perbedaan kapitalisasi pasar. Forex memiliki kapitalisasi yang lebih besar daripada saham.

Misalnya jika Anda seorang trader saham yang memiliki modal 2 triliun rupiah. Dengan modal ini Anda bisa membeli perusahaan. Namun, di pasar Forex, nilai ini tidak terlalu besar dibandingkan dengan total modal yang diperdagangkan.

Resiko Forex vs Saham

Selanjutnya, kita bisa melihat resiko forex versus saham jika kita melihatnya dari perspektif yang berbeda. Dengan mengamatinya lebih dekat, Anda dapat memutuskan aset mana yang akan diperdagangkan?

1. Panggilan Margin

Padahal, baik resiko forex maupun saham memiliki level yang berbeda. Perbedaan Forex adalah hal yang mutlak yang bisa terjadi kapan saja. Dalam perdagangan saham, sebaliknya, ini terjadi ketika Anda mengaktifkan layanan fasilitas margin. Hal ini karena sekuritas atau pialang menetapkan batasan modal yang dipinjamkan.

Dalam trading forex, limitnya adalah persentase dari sisa modal. Jadi berapa hari pun posisi itu akan dipegang tidak akan menjadi masalah. Namun, broker membebankan biaya swap setiap hari jika posisi ditahan. Namun, di sisi lain, ada pilihan akun biaya non-swap.

Ada stok, batas hari. Secara umum akan dibatasi hingga 3 hari, tetapi ada juga yang hanya bertahan satu hari. Jadi jika Anda tidak ingin menjual saham, efeknya akan terpaksa dijual nanti.

2. Kehilangan Modal

Resiko forex versus saham adalah kehilangan modal. Keduanya sebenarnya bisa berpotensi merugi. Saat trading forex, jika Anda melakukan order jual tetapi harga naik dan kami memiliki order, Anda akan mengalami kerugian.

Hal ini juga berlaku untuk instrumen ekuitas, jika kita melakukan order beli tetapi harga turun lalu menjual maka tentu saja kita merugi. Dalam hal ini, keduanya memiliki potensi besar yang sama.

Dibandingkan dengan saham yang secara default tidak memiliki margin, saham cenderung tampil lebih aman. Namun, dalam trading forex, margin call sebenarnya bisa dihindari dengan mempertaruhkan modal yang langka. Jadi jika ada resistance pada arah harga, tidak akan terjadi margin call.

3. Keamanan Modal

Daftar resiko forex dan saham selanjutnya menyangkut keamanan dana atau modal. Di masa lalu, dana klien tidak dipisahkan dari rekening kustodian. Oleh karena itu, potensi penyalahgunaan surat berharga itu cenderung lebih besar.

Namun kini ada peraturan yang mewajibkan sekuritas untuk membuat rekening dana nasabah, atau RDN. Ini bisa lebih rentan saat berdagang valas karena ada banyak broker yang tidak memiliki lisensi penuh.

Berbeda dengan perkemahan yang memakan waktu lama dan persyaratan yang cukup sulit. Forex tampaknya pada pandangan pertama memiliki potensi resiko yang lebih besar. Ada potensi margin dan tindakan pencegahan modal yang ketat perlu diambil. Anda juga harus berhati-hati saat memilih broker karena perdagangan bersifat global. Sedangkan saham tidak ada jaminan dari otoritas dan tidak ada margin.

Semua keuntungan dan resiko forex versus resiko saham yang dijelaskan di atas dapat membuka wawasan Anda untuk segera mulai berinvestasi. Platform yang bagus adalah Autotrade Gold 5.0, robot trading terbaik dan direkomendasikan.

Dengan menggunakan emas autotrade di setiap perdagangan yang Anda lakukan, Anda memiliki potensi keuntungan yang lebih besar, meskipun ada resiko bahwa forex vs saham akan tampil. Anda tidak perlu lagi memikirkan strategi mana yang terbaik untuk kondisi pasar. Dengan fitur trading otomatis emas, pengalaman trading akan jauh lebih baik. 

Baca Juga: Kisah Dibalik Lagu Pesawat Tempur Iwan Fals